Menunggu Hadirmu - Catridge Klip

Tuesday 2 September 2008

Dewiq Siapa Yang Tidak Tahu


Download lagunya Dewiq feat Indra Bekti - Koq Gitu Sich
Dewiq... tidak terasa asing bukan di telinga kita nama tersebut, siapa yang gak kenal dengan hasil karyanyan yang luar biasa... huhhh mau tahu lebih lengkap baca aja selengkapnya di bawah ini.

Di jajaran pencipta lagu laris manis di Indonesia, nama Cynthia Dewi Bayu Wardhani menjadi salah satu yang sedang moncer. Lebih dikenal dengan nama pendek DEWIQ, perempuan kelahiran Ujung Pandang 15 Juni 1975 ini disebut-sebut sebagai pencipta lagu dengan karakter yang unik dan khas. Liriknya “nyleneh” karena tidak lazim, dengan karakter yang kuat ketika dinyanyikan oleh siapapun yang melantunkannya.

Mulai dari Dunia Belum Berakhir (Shaden), Bukan Cinta Biasa (Siti Nurhaliza), Temui Aku (Audy), Setelah Kau Pergi (Bunga Citra Lestari-OST Dealova), Dosa Termanis dan Pencuri Hati (Tere), hingga Cinta di Ujung Jalan (Agnes Monica), Sunny (Bunga Citra Lestari), Jenuh (Rio Febrian), 50 Tahun (Warna), Bukan Permainan (Gita Gutawa), I Love You (Dewi Sandra), Masih Bisa Cinta (Iwan Fals).

Juga singel terbaru Once yang judulnya masih disayembarakan, kemudian singel kedua album debut Mike Mohede - ‘Terbaik’. Para pendatang baru dalam musik Indonesia pun masih mengandalkan lagu ciptaannya, seperti : Judika dengan ‘Bukan Rayuan gombal’, Ussy lewat ‘Klik’, dan T2 yang terdiri dari duo jebolan AFI : Tiwi & Tika dengan tembang ‘OK’.

Dewiq yang bernama lengkap Cynthia Dewi Bayu Wardhani dan lahir di ujungpandang pada 15 juni 1975 sudah cukup terkenal dibelantika musik indonesia sebagai seorang pencipta lagu yang cukup handal.

Dialbum ke-empatnya yang berjudul "Siapa Dewiq? The Hits Maker", dengan lagu hits yang diberi judul "Bete", dewiq berkolaborasi dengan Ipang BIP untuk menyanyikannya, dengan irama yang cukup menghentak dewiq berusaha mengguncang para penikmat musik indonesia dengan lagu ini. coba deh simak lirik lagunya yang berjudul Bete, asyik.

Dewiq ternyata mendapat “energi” untuk menciptakan lagu ketika ada seseorang yang curhat tentang apa saja kepadanya. Kebiasaannya itu muncul ketika dirinya masuk dalam komunitas Slankers zaman Pay - yang juga suamainya - masih gabung di Potlot. Ketika gabung di komunitas itu, banyak orang yang sering curhat tentang banyak hal pada dirinya. Dari situlah Dewiq menemukan banyak energi untuk mencipta lagu. Kini Dewiq bareng Pay membentuk Palu Musik Indonesia [PMI] untuk menemukan energi dan kegairahan berkarya.

Sebelum dikenal sebagai pencipta lagu populer, istri Pay, gitaris BIP ini, adalah penyanyi solo. Ia pernah merilis tiga album: ‘Weeq’ (1996), ‘Apa Adanya’ (1999) dan terakhir bersama The Hippies - ‘Hanya Manusia Biasa’ (2001). Menjadi penyanyi adl sesuatu yg tdk disengaja bagi dirinya, krn dulu Dewiq adl pemain drum. Bahkan Dewiq sempat jadi penggebuk drum di band Apple Garden dan Red Rose.

Lalu mengapa Dewiq akhirnya menyanyi?? Ceritanya suatu hari saat dia sedang menunggu latihan buat proyek band U Camp, Dewiq bermain gitar sambil berdendang. Dendangannya didengar Erry - pemain bas U Camp. Kemudian Dewiq disuruh bernyanyi. Dan akhirnya Dewiq digaet perusahaan rekaman Union Artist untuk rekaman.

Anak pasangan Myrna Amy Nigell (Belanda) dan Bambang Yulianto ini memang sudah sejak kecil gemar mendengarkan musik, terutama musik cadas macam Rolling Stones, Scorpion dan God Bless. Ketika SD di Ujung Pandang ia sering mendatangi radio, tempat ayahnya bekerja, di situlah ia mendengarkan kaset dari berbagai pemusik dan penyanyi.

Dari rasa suka itu ia kemudian berniat belajar musik. Di SMP, anak bungsu dua bersaudara itu belajar main gitar. Saat masuk SMA, di Jakarta, ia ingin belajar instrumen lain. Pilihannya jatuh pada drum. Alat musik inilah yang paling ia kuasai. Ketika kuliah di Sastra Inggris STIBA Bandung ia membentuk grup band Red Rose yang khusus memainkan musik Extreme, Mr Big, dan Led Zeppelin.

Dan kini Dewiq adalah seorang hitsmaker yang telah melambungkan ‘nama’ para penyanyi melalui karya-karyanya. Ironis-nya dia kalah tenar dengan ‘lagu ciptaannya’ sendiri yang didendangkan oleh musisi lain. Mungkin ketenaran diri memang bukan sesuatu yang penting. Bisa jadi Dewiq pun begitu. Yang penting baginya adalah terus berkarya selagi masih bernyawa sampai ajal tiba. Namun entahlah, apakah hal itu masih relevan di masa kini?

0 comments:

Post a Comment

Catridge Band - Hiasi Diriku dengan terangmu

Catridge - Tentang Dia